Ketika warna rasa dan riuhnya fikir tidak mampu dituangkan pada deretan kalimat dalam sebuah narasi sebagai jalan untuk mengalirkan realitas rasa sebagimana biasanya. Maka, pilihan “obat” ada pada membaca kalimat (Kalam Allah) yang senyatanya diri tidak memahami terkecuali hanya dengan membuka terjemahannya. Meski kemampuan tidak sempurna, atas izin Allah yag Rahman, semoga vibrasi yg mampu didengar diri dapat menenangkan dan menjadi penawar atas apa-apa yg dirasa dan dilakukan (diikhtiarkan) #manusiabiasa
Kategori
- Ada DIA
- agama
- Alam Semesta
- Anak-anak
- Antropologi
- Balita
- Belajar Hidup
- Bercocok Tanam
- Bloggers
- Buku
- Celoteh
- Copy Paste
- Dapur
- Dia-Lo-Gue
- Ekonomi
- Foto
- Humaniora
- Idul Fitri
- imajinasi
- Jalan-jalan
- Keluarga
- Komik
- Laki-laki
- Media
- Memasak
- Memori
- Menulis
- Merah Putih Kita
- Mimpi Tak Sadar
- Musik
- Ngepop
- Pemikiran
- pemuda
- Pendidikan
- Perempuan
- Personal Idea
- Politik
- Program Acara tv
- psikologi
- Quote
- Sapu
- Sastra
- Semesta Raya
- Sepatu
- sosial
- Sosok
- Sufi
- Tak terkategori
- Tulis-menulis
Tinggalkan Balasan