Aktivitas terkadang berasa hal yang menyenangkan, namun ada kalanya juga aktivitas bisa menjadi sesuatu yang melelahkan dan kejadiannya seperti berulang, berulang dan berulang. Namun, apapun yang terjadi, ada dorongan dalam diri untuk tetap mensyukurinya. Memang seperti itu to perintah-Nya. Baik- buruk, menyenangkan-membosankan tetap harus diterima dan dicari-ditemukan dan disadari hikmahnya. Hal tersebut sering saya sebut dengan Baca Lanjutannya…
Sandaran, Mana Sandaran
Ditulis dalam Anak-anak, Celoteh, Dia-Lo-Gue, Perempuan
Sederhananya Bahagia
Sebuah tempat memang kerap menjadi stimulus terbukanya sebuah memori. Ingatan yang berkaitan dengan orang-orang yanag pernah berinteraksi pada masa lalu dan kejadian-kejadian yang pernah dilalui.
* **
Hari ini saya mengantarkan ibu ke dokter Agus (sesuai permintaan ibu), berikut waktunya (pagi hari). Sesampainya di sana, kami antri di tempat yang sudah disediakan. Sembari menunggu, ibu bercerita kalau dulu ibu ke tempat dokter, dindingnya masih papan dan di Metro masih Baca Lanjutannya…
Ditulis dalam Dia-Lo-Gue
Komik Cinta Rosul

Komik Pengen Jadi Baik
Menyampaikan nilai-nilai kebaikan tidak harus dengan cara-cara yang formal dan di tempat tertentu. Mentransfer nilai-nilai kebenaran kepada orang lain dapat dibungkus dengan kemasan yang tak terlalu serius (tapi bukan berarti ngelawak ya). Begitupun dengan upaya mengenalkan ajaran-ajaran Rasulullah Sallallahu Allaihi Wassalam. Bahasa singkat dari aktivitas ini adalah Baca Lanjutannya…
Hujan dan Kedamaian Tak Berbatas
Berada dikeheningan
tak ubahnya seperti berada di tengah lautan.
Melihat ke dalam diri, begitu kecil, dalam hamparan tak Baca Lanjutannya…
Ditulis dalam Dia-Lo-Gue, Memori
Antara Wisuda dan Hidup
Situasi bisa mempengaruhi kondisi jiwa, senang, bahagia atau sebaliknya. Namun pada banyak kesempatan, khidmatan lahir dalam kesederhanaan dan dalam pemaknaan. Sebaliknya, kegemerlapan, keberlebihan dan perayaan yang raya seringkali Baca Lanjutannya…
Ditulis dalam Dia-Lo-Gue | Tag:Belajar Hidup, jilbab, kehidupan, khimar, Perempuan, sederhana, wisuda
Sandaran Iman
Kata atau kalimat “sandaran hati” sudah terlalu mainstream, sudah biasa. Tetapi kalau “sandara iman” terdengar luar biasa, seperti ada sebuah kekuatan yang melebihi sandran hati.
Sandaran iman terstimulus oleh perasaan diri yang sedang merasa hampa. Semangat dalam beribadah sedang tak menunjukkan grafik yang semakin tinggi, justru sebaliknya, merasa iman sedang terjun walau tanpa menggunakan parasut sebagai alat bantu.
Lain kali dilanjutkan 🙂
Ditulis dalam Dia-Lo-Gue
Embun Ajaib
Pagi, Jumat, 26 Desember 2014
Ditulis dalam Dia-Lo-Gue
Cantik dan Tidak Cantik
Seingat saya, ini kali kedua postingan yang membahas soal cantik. Seperti dikalimat pada postingan lalu, cantik adalah hasil produksi bahasa, sebuah definisi yang diciptakan oleh manusia yang katanya berbudaya, punya nilai-nilai etika, estetika juga selera tentunya.
Tanpa harus belajar banyak hal ataupun mendatangkan refrensi yang berderet, bahkan tanpa ada kesepakatan bersama, definisi cantik sangat mudah Baca Lanjutannya…
Ditulis dalam Alam Semesta, Belajar Hidup, Celoteh, Dia-Lo-Gue, Personal Idea | Tag:kehidupan, Kesadaran, Manusia, Perempuan, Rasa
Kategori
- Ada DIA
- agama
- Alam Semesta
- Anak-anak
- Antropologi
- Balita
- Belajar Hidup
- Bercocok Tanam
- Bloggers
- Buku
- Celoteh
- Copy Paste
- Dapur
- Dia-Lo-Gue
- Ekonomi
- Foto
- Humaniora
- Idul Fitri
- imajinasi
- Jalan-jalan
- Keluarga
- Komik
- Laki-laki
- Media
- Memasak
- Memori
- Menulis
- Merah Putih Kita
- Mimpi Tak Sadar
- Musik
- Ngepop
- Pemikiran
- pemuda
- Pendidikan
- Perempuan
- Personal Idea
- Politik
- Program Acara tv
- psikologi
- Quote
- Sapu
- Sastra
- Semesta Raya
- Sepatu
- sosial
- Sosok
- Sufi
- Tak terkategori
- Tulis-menulis